Rabu, 13 Maret 2013

Siluet, Palet Warna, Hingga Penyambung Hidup Rakyat


Menjadi sebuah industri film yang hidup di Indonesia tidaklah mudah. Beban yang ditanggung tidaklah sedikit, namun tugas yang dijalankan tak kurang mulia. Setiap fungsinya berhubungan erat dengan bangsa dimana ia bernaung. Sebagaimana pribadi seorang manusia melambangkan asal-usulnya, demikian industri film melambangkan bangsanya. 
Read More..

Senin, 01 Oktober 2012

Old Jumpsuit To Vintage Dress


Saya membeli jumpsuit ini karena kebiasaan paling konyol yang ada pada wanita. Kebiasaan itu biasa disebut; lapar mata.

Entah dari mana ide itu. Jumpsuit tidak pernah cocok dengan tubuh saya (bahkan ketika saya jauh lebih kurus dari sekarang). Lagipula ... penggunaanya sangat tidak praktis. Alhasil, saya hanya menggunakannya satu kali. Saya menggunakannya saat naik kereta Jakarta - Jogja untuk bertemu suami (saat itu kami masih berbeda kota). Suami saya pun tidak terlalu tertarik dengan jumpsuit ini. "Tidak cocok!" Itu saja pendapatnya. Saya tidak pernah lagi mengenakannya sejak itu.

Ketika membongkar lemari, saya menemukan jumpsuit ini dan berpikir untuk membuatnya 'lebih sering dipakai'. Maka inilah yang saya lakukan; merubahnya menjadi sebuah gaun.

Berikut prosesnya;

Read More..

Selasa, 25 September 2012

Upcycled T-shirt for The Beach Day


Ini adalah hobi lama. Hanya saja terlalu sering tertunda akibat ide-ide yang tidak tercatat dan selalu menjadikan fasilitas segabau momok. Hingga suatu hari berkenalan dengan jejaring sosial bernama Pinterest dan tiba-tiba berhasrat untuk memulai lagi.

Dunia menyebut hobi ini sebagai proyek-proyek DIY(Do It Yourself); yakni membuat sendiri segala benda baik dari bahan mentah maupun daur ulang.

T-shirt hitam ini mengandung cerita. Ketika Papa saya meninggal istri dan anak-anaknya (sesuai adat suku kami;Menado) wajib berpakaian hitam selama minimal 40 hari. Saya kemudian membeli beberapa t-shirt nyaris tanpa seleksi, yang penting warnanya hitam. T-shirt ini adalah salah satunya. 

Setelah masa empat puluh hari berlalu, saya nyaris tidak pernah menggunakan t-shirt ini lagi. Alasannya? Bahan yang tidak nyaman dan cenderung panas.

Namun dengan cerita dibalik tshirt ini, saya sungguh tidak ingin membuangnya. Maka inilah yang saya lakukan untuk tetap bisa menggunakannya sesering mungkin; mengubahnya menjadi sepotong tank top yang dapat menemani saya menyusuri pantai-pantai indah nan terik. 

Berikut proses pembuatannya:

Read More..

Rabu, 19 September 2012

SECRET ADMIRE (Penggemar Rahasia)

Terdapat dua jenis penggemar rahasia. Keduanya selalu merespon dengan cepat untuk semua hal tentang kita. Jenis pertama adalah kelompok PRO yaitu mereka yang merespon baik, senang, setuju dan kagum dalam segala hal. Jenis kedua adalah kelompok KONTRA yakni mereka yang merespon buruk, jijik dan tidak setuju, namun diam-diam menerapkan semua pemikiran, perkataan dan perbuatan kita dalam hidupnya. Jadi jangan menepis mereka KONTRA atas hidupmu? Karena mungkin saja mereka adalah SECRET ADMIRE jenis kedua. Read More..

Rabu, 15 Agustus 2012

Apakah Ini Termasuk Isu SARA?

Masih tidak mengerti. Apa yang salah dengan yang 'bukan'?
Read More..

Bonus Perilaku Berjejaring Sosial

foto diambil dari website masing-masing

Social networking atau jejaring sosial telah menjadi bagian hidup, bahkan (rasanya) bagian tubuh bagi manusia abad ini. Dinegara saya Indonesia pun demikian. Lintas usia dan lintas budaya. Saya telah berkali-kali terkejut karena beberapa anak dibawah tujuh belas tahun telah meng'add friend' saya. Hal ini lalu menjadi dilema untuk ditolak karena sesungguhnya mereka masih merupakan keluarga saya. Saya juga pernah menggeleng-gelengkan kepala menyaksikan beberapa orang yang sudah sangat tua mendeklarasikan akun jejaring sosialnya.

Wabah ini demikian meluas dan orang-orang mulai meresponnya dengan cara berlebih. Sedangkan seperti yang kita tahu, segala sesuatu yang berlebih seringkali tak berakhir baik.


Saya telah memperhatikan sedemikian dan mendapati beberapa perilaku berkembang tanpa dapat kita cegah. Ironisnya banyak pihak tidak menilainya sebagai keistimewaan (meski saya lebih suka menyebutnya berlebihan). Maka saya berpikir untuk mencatatnya sebagai penanda peradaban atau untuk apapun itu. 

Beberapa perilaku berjejaring sosial ini telah mampu membuat saya tertawa, menggelengkan kepala, mengelus dada dan tak pernah berhenti kagum. Saya bahkan pernah melakukan beberapa diantaranya, lalu kemudian malu dibelakang hari. Jadi saya sama sekali tidak mengecam siapapun yang melakukannya. Hanya saja, mungkin harus ada seseorang menulis, agar teman, keluarga dan kenalan saya dapat mulai menyaring hal-hal berjejaring sosial yang mungkin akan mereka tertawakan dimasa depan.

Read More..

Sabtu, 11 Agustus 2012

Kamis, 21 Juni 2012

Jagongan 'ala' Desa Parangtritis


Menghadiri puluhan acara resepsi pernikahan yang dilaksanakan digedung atau tenda dengan selusin AC portable di setiap sudut, mungkin telah menjadi agenda mingguan kita. Saat itu jika ditanya hendak kemana, orang jawa biasa menjawab akan pergi ke 'jagongan' (perayaan). Dalam resepsi pernikahan seperti itu acara biasanya diawali dengan iring-iringan pengantin dan keluarganya. Berbagai ritual adat dilakukan pada momen ini. Setelah rombongan pengantin tiba di pelaminan maka diadakanlah pertunjukan tari-tarian atau pertunjukan formal lainnya dan diakhiri dengan doa. Setelah itu, dapat ditebak, acara makan dimulai. Makanan biasanya disajikan secara prasmanan dan undangan mulai 'sibuk dengan urusan perutnya sendiri'. Sesekali bercengkrama dengan undangan lain yang kebetulan dikenali, berbagi berkomentar ini-itu mengenai kualitas kateringnya dan diakhiri dengan mengantri bersalaman dengan para penghuni pelaminan, sesekali berfoto, dan pulang. Demikian kiranya, sebuah pesta pernikahan terasa sangat membosankan, setidaknya bagi orang-orang seperti saya.

Namun jika kita mengira tipe pesta seperti itulah yang merupakan standar masyarakat Indonesia, maka kita harus berpikir lagi. Akhir minggu lalu saya berkesempatan menghadiri pesta pernikahan ala mereka yang berada dipesisir pantai Parang Tritis. Disanalah saya merasa benar-benar berada di pesta pernikahan rakyat, saya lantas menyadari bahwa berbagai lapisan masyarakat telah menciptakan tata cara nya sendiri, yang sesuai dengan keadaan mereka, termasuk dalam hal pesta. Beginilah kisahnya...
Read More..

Seni Instalasi FKY 2012

Pemberani
Noor Ibrahim (2011)
400x350x250cm
Logam Besi dan Cat Minyak

Menjelang akhir minggu yang lalu, dalam rangka gelar FKY 2012, belasan karya seni istalasi telah menghiasi jalan Malioboro hingga titik Nol Kilometer DI Yogyakarta. FYK merupakan salah satu hajatan paling ditunggu di Yogyakarta, terkait keistimewaannya dalam kesenian dan kebudayaan. Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, salah satu kegiatan FKY adalah memajang sejumlah karya seniman di ruang publik.

Berbekal sebuah kamera, saya berniat untuk mendokumentasikan rangkaian karya seni ruang publik FKY tahun ini. Sayangnya, pada hari yang sama, kawasan Malioboro hingga titik Nol kilometer dipenuhi oleh banyak sekali turis domestik, sehingga tidak seluruh karya seni tersebut berhasil saya dokumentasikan. Sebuah cerita unik berhasil saya simpan dari perjalanan yang tak lebih dari satu kilometer ini. Namun sebelumnya, mari mengambil waktu sejenak untuk menikmati hasil pendokumentasian saya sore itu;
Read More..